Yongki si gajah pelindung tewas dibunuh pemburu gading
Yongki ditemukan mati sekitar 300 meter dari Pos Resor Pemerihan , Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Kepulauan Sumatera. Foto: AFP
Jagat online berduka dan marah atas kematian Yongki, gajah patroli yang ikut melindungi habitat gajah di Posko Pemantajuan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung.
Gajah jinak berusia 35 tahun ini ditemukan mati pada jumat (18/09) pagi di belakang Pos Resor Pemerihan , Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Kepulauan Sumatera.
Kepala Balai Besar TNBBS, Timbul Batubara mengatakan kematian Yongki diindikasikan akibat dibunuh, karena saat ditemukan, kedua gading Yongki sudah tidak ada. Namun bagaimana Yongki dibunuh masih belum diketahui.
Jasad Yongki tergeletak dengan kakinya masih terikat di tempat biasa Yongki beristirahat. Tidak ada bekas peluru di tubuh Yongki, namun lidahnya berubah menjadi biru. Berdasarkan kasus kematian gajah terdahulu, ini mengindikasikan kemungkinan Yongki diracun.
Kematian Yongki membawa kesedihan di berbagai kalangan. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Lampung, Subakir, dan Ketua Forum Mahout Indonesia, Nazaruddin, bahkan menyempatkan untuk melihat Yongki untuk terakhir kalinya.
Bagi Nazaruddin, Yongki telah berjasa membantu para petugas untuk berpatroli dan mencegah gajah liar untuk masuk ke desa. Padahal, dulunya Yongki adalah salah satu gajah liar yang sering merusak kebun warga di Liwa, Lampung Barat.
“Sebelum menjadi gajah pencegah konflik, Yongki adalah salah satu gajah liar yang kerap merusak kebun warga di Liwa, Lampung Barat. Tahun 1994, kami menangkap Yongki dan beberapa temannya yang tertinggal dari rombongan setelah merusak perkebunan warga,” kata Nazarudin seperti dikutip kompas.
Tapi kemudian Yongki menunjukkan kemampuan belajar dan berubah yang luar biasa. Si gajah nakal itu berubah menjadi gajah penggiring besar yang jinak dan menjadi pahlawan bagi warga dengan memastikan kawanan gajah liar tidak masuk pemukiman.
Mungkin seperti ini dialog Yongki ke gajah-gajah liar yang mau masuk desa, “Hey, bro, sis… Jangan ke sana. Ane pernah ke sana dan ditangkap sama manusia. Tapi mereka baik kok, ane dirawat dan diajarin banyak hal. Jadi desa itu bukan daerah kita. Manusia tinggal di sana. Kita jangan ganggu ya.”
Sayangnya tidak semua manusia mempunyai niat untuk menjaga kelestarian gajah Sumatera. Keberadaan gajah di hutan Sumatera kini diestimasi kurang dari 3,000 ekor dan dinilai sebagai spesies yang status keberadaannya kritis di Indonesia. Populasi gajah menyusut drastis karena habitat tempat tinggalnya dikonversi menjadi area perekebunan. Selain itu, gajah juga kerap dijadikan target buruan karena nilai jual gadingnya yang tinggi.
Kesedihan dan kemarahan juga dirasakan netizen yang mengetahui berita duka ini. Tagar #RIPYongki menjadi top tweet dan komentar-komentar serius menuntut sangsi berat bagi pemburu gajah juga bermunculan.
Bagi kita ini bukan hanya kematian seekor gajah. Ini kematian dari sosok pelindung dan pembawa perubahan.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”