Review EP ‘Halilintar’ – Blackteeth: Kok sopan banget ya? Untungnya tetap seru

Dengan formasi baru, band rock yang dapat cap “ugal-ugalan” yang kabarnya juga pernah diusir saat tampil di radio, Blackteeth merilis EP bertajuk ‘Halilintar’.

Ada tiga lagu baru yang Satriyo (vokal), Jerremia L Gaol (bas), Arya Novanda (gitar) dan Morris Orah (drum) suguhkan, mengusung lirik yang lebih sopan dibandingkan rilisan-rilisan mereka sebelumnya, album penuh self-titled (2014 dan Bleki (2016).

Menurut keterangan pers mereka, secara musikal komposisi yang disuguhkan juga lebih rapi dimana semua instrumen dihadirkan sejajar tanpa ada satu lebih menonjol dari lainnya.

Benarkah begitu? Kami mencoba mendengarkan semuanya utuh satu persatu lewat layanan digital.

Lagu ‘Halilintar’ membuka dengan distorsi yang tidak terlalu menggebu namun perlahan menjadi candu. Berlanjut dengan ‘Bangkit’ yang lebih kalem dan gelap seperti tema lagunya namun ditutup dengan teriakan pamungkas yang mengingatkan kita untuk tidak terpuruk terlalu lama.

Lalu ‘Jari Tengah di Udara’ yang jadi pamungkas dengan gaya punk lawas 70-an nya, seakan menegaskan emosi dalam musik mereka yang tetap menggelora meski dengan Bahasa dan sound yang lebih tertata.

Sebagai bonus, dua versi live dari lagu lama mereka, ‘Setan’ dan ‘Shit’ juga diselipkan di album ini. Versi live membuat esensi keduanya jadi terasa lebih terasa, sebuah akhir yang renyah sebagai pengingat seberapa nakalnya band ini.

EP ‘Halilintar’ mungkin bisa diperdebatkan oleh fans militan sebagai karya yang terlalu rapi dan “kurang lepas”. Tapi diluar itu, bila ini adalah usaha untuk meramahkan karya di telinga, maka Blackteeth telah berhasil melakukannya. Asyik!

Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.