‘Batman’ dan lebih dari 40 ribu netizen ingin Dubes Jepang Yusron Mahendra dipecat
Minggu lalu duta besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, jadi sorotan media nasional karena tweet-nya yang mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Thajaja Purnama. Banyak juga yang menilai kalau kicauan dari adik calon rival Ahok di Pilkada 2017, Yusril Ihza Mahendra, sarat dengan pesan rasis.
Yusron mengingatkan Ahok supaya gak arogan, karena aksinya bisa memicu kejadian serupa dengan kerusuhan di tahun 1998 yang menindas etnis Cina di Jakarta.
Ahok merespon kritikan ini dengan serius, karena menurutnya tweet Yusron udah rasis. Ahok bahkan mempertanyakan sikap Kementerian Luar Negeri soal ini.
Respon dari Kementerian Luar Negeri malah kayak bela diri tanpa mengakui perbuatan Yusron.
“Saya tekankan sekali lagi, kami selalu mengingatkan mereka (dubes) agar fokus pada masalah, isu-isu, dan tugas-tugas yang diberikan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nazir, seperti dikutip Kompas.
Netizen jelas gak puas dengan jawaban dari kementerian, dan memutuskan untuk bertindak dengan membuat petisi.
Petisi dengan judul ‘Pecat Dubes Rasis’ yang ditujukan ke Meteri Luar Negeri, Retno Marsudi, saat tulisan ini dibuat sudah menjaring dukungan sebanyak 39 ribu lebih.
Selain itu, ada juga satu lagi petisi yang dibuat dan ditujukan bahkan langsung ke Presiden Joko Widodo dan sudah ditandatangani oleh lebih dari 6,000 orang.
Dan gak cuma Netizen aja yang gak suka sama dubes rasis. ‘BATMAN’ juga gak suka sama Yusron.
Relawan yang tergabung dalam BAsuki Tjahaja Purnama Mania (BATMAN) hari Jumat kemarin datang ke Bareskrim untuk melaporkan dugaan pelanggaran undang-undang informasi dan transaksi elektronik (ITE) yang dilakukan Yusron.
“Kami ke Bareskrim mau melaporkan pernyataan Twitter dari Yusron Ihza Mahenda atas dugaan tindak pidana menyebarkan kebencian,” ujar Reinhard Parapat, tim pengacara Batman seperti dikutip Tribun.
“Kami mau ingatkan juga ke masyarakat ataupun pejabat sekelas Duta Besar supaya berhati-hati dengan isu SARA,” tambah Reinhard.
Untuk yang satu ini, kami setuju sama BATMAN (maaf ya Superman). Pernyataan Yusron bener-bener gak profesional dan gak mewakili kewibawaan seorang diplomat. Di banyak negara, pejabat bisa dipecat karena menggunakan sosial media untuk berbuat rasis. Mari kita lihat bagaimana dengan negara kita.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”