Kabut asap mulai lingkupi Jakarta, pemerintah masih anjurkan warga jangan panik

Ibu dan anak berjalan menyeberangi jembatan bambu di Palangka Raya, 22 Oktober 2015 (Foto : Wisanggeni/AFP)

Kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan mulai mengasapi ibukota. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kalau Jakarta kini juga akan merasakan dampak kabut asap.

“Langit Jakarta tertutup asap tipis dari kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan sudah berlangsung sejak Jumat (23/10) lalu hingga hari ini, Minggu (25/10),” Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Informasi dan Humas BNPB menjelaskan, seperti dikutip dari BeritaSatu kemarin.

Partikel kabut halus melayang di ketinggian 1.000-3.000 meter di atas Jakarta. Ada kemungkinan sebetulnya warga ibukota sudah mulai menghirup asap kiriman.

Walau begitu, Sutopo menyarankan warga gak khawatir.
“Sifatnya temporer, yang mudah berubah setiap saat tergantung pada arah dan kecepatan angin,” ungkapnya.

Temporer tapi kalau kebakarannya lanjut bisa jadi permanen dong.

Menurut satelit milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lebih dari tiga perempat luas wilayah Indonesia telah diselimuti asap kebakaran hutan pada Minggu pagi kemarin.

Dan, pemerintah masih belum juga mengategorikan masalah ini sebagai krisis nasional. Apakah asap di Jakarta harus setebal di Palangka Raya dulu sebelum pemerintah berubah pikiran?

Kita jelas berharap ada sesuatu yang betulan bisa menghentikan kabut asap di Indonesia, secepatnya.

Kami sudah melihat langsung bagaimana efek mengerikan kabut terhadap masyarakat terjadi di jantung krisis asap di Pekanbaru, Riau. Simak kisahnya di seri dokumenter singkat kami, ‘Into The Haze’: