Selamat jalan Choirul Huda, duka atas meninggalnya kiper Persela usai berbenturan di pertandingan penuhi jagat maya

Fans sepakbola Indonesia, khususnya para pendukung klub Liga 1 Indonesia, Persela Lamongan sedang berduka.

Meski Persela berhasil memenangi pertandingan versus Semen Padang pada Minggu (15/10/2017) sore, kiper andalan mereka, Choirul Huda harus kehilangan nyawanya.

Saat pertandingan yang berlangsung di Stadion Surajaya memasuki menit 44, Choirul Huda yang sedang berusaha menghalau serangan berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

Dia langsung nampak kesakitan dan tak bisa bangun untuk bermain kembali hingga posisinya kemudian digantikan di menit ke-45.

Tim medis langsung memberikan pertolongan, menandunya keluar lapangan, lalu dibawa ke RSUD dr Soegiri, Lamongan. Namun nyawanya tak berhasil tertolong. Huda tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.15 WIB.

“Choirul Huda disinyalir meninggal karena benturan di kepala dan leher,” kata dokter dr Zaki Mubarok dari pihak RSUD, dikutip dari Kompas.

Dokter Zaki Mubarok mengatakan, Choirul Huda mengalami hypoxia. Hypoxia adalah keadaan saat jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen.

Meninggalnya Choirul Huda mengagetkan publik. Kabar kematiannya langsung viral di dunia maya dan memenuhi pemberitaan media online maupun televisi.

Di YouTube, video “Detik-detik Insiden Tabrakan Kiper Persela Lamongan Choirul Huda” trending. Di Twitter, “Selamat Jalan” dan nama “Choirul Huda” juga jadi trending topic Indonesia.

Choirul Huda adalah salah satu dari sedikit pemain sepakbola yang “setia” dengan klubnya. Seperti Francesco Totti untuk AS Roma di Italia,  Huda hanya membela Persela Lamongan sepanjang kariernya sebagai pesepakbola.

Turut berduka cita, selamat jalan dan RIP Choirul Huda. Sepakbola Indonesia mungkin tak akan pernah sama lagi tanpamu.

Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.