Angkat tema gay, film animasi pendek ‘In a Heartbeat’ bikin mewek dan viral

Di banyak belahan dunia apalagi di Indonesia, kaum LGBT masih sering dianggap hina. Kalau tak dikecam karena dianggap amoral, ya jadi objek tertawaan semata di media.

Mungkin itulah yang ingin diubah duo animator Beth David and Esteban Bravo dari Ringling College of Art and Design, Sarasota, Florida, Amerika Serikat melalui karyanya In a Heartbeat.

In a Heartbeat merupakan sebuah film animasi pendek yang berkisah tentang seorang bocah lelaki pemalu bernama Sherwin yang jatuh cinta dengan si tampan Jonathan. Hati Sherwin kabur dari tubuhnya, dan Sherwin harus mengejarnya.

David dan Bravo mengerjakan In a Heartbeat awalnya sebagai tugas akhir kuliah. Ceritanya pun tadinya heteroseksual hingga akhirnya dirubah supaya memiliki pesan yang dalam. Sebuah pesan progresif tentang persamaan.

Mereka lalu menggalang dana secara online melalui Kickstarter. Siapa sangka, modal yang terkumpul jauh melebihi target sehingga bisa digunakan untuk membayar komposer Arturo Cardelús yang menggarap score originalnya, serta sound designer Nick Ainsworth.

Hasilnya, coba tonton sendiri:

Dan ternyata pesan di dalamnya mendapat sambutan besar. Sejak rilis 31 Juli, film pendek itu telah mendapat lebih dari 27 juta views di YouTube, lalu viral melintasi media sosial di Facebook dan Twitter.

“Ada fan art-nya, dan orang bahkan sampai membuat cosplaynya,” kata David kepada MTV baru-baru ini.

Berbagai video reaksi yang mengungkapkan kekaguman pun bertebaran:

Intinya, mau pro ataupun kontra, apapun orientasi seksualnya, manusia adalah manusia. Memiliki cinta di hati dan berhak dihargai atas apapun jati dirinya.

Pastikan kamu tidak menjadi generasi yang hobi membenci.

Baca juga: Musik dan LGBT: Kisah Kurt Cobain hingga JRX SID yang menjunjung tinggi toleransi

Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.