Lewat film dan album solo, Harry Styles buktikan diri sebagai mutiara One Direction

Well, agak telat sebenarnya untuk membahas One Direction. Karena sejak memutuskan “istirahat” pada Pertengahan Januari 2016 lalu, belum ada lagi tanda-tanda kehidupan yang diperlihatkan oleh boyband terbesar asal Inggris ini.

Bagi sebagian penggemar, cabutnya Zayn Malik pada 25 Maret 2015 dianggap sebagai penyebab utama kehancuran band. Ia meninggalkan Harry dan kawan-kawan di pertengahan tur. Indonesia pun tercatat sebagai konser pertama One Direction yang digelar tanpa kehadiran Zayn.

Namun, tudingan itu sama sekali tak terbukti tatkala One Direction merilis album kelima mereka, Made in the A.M.

Single Drag Me Down berhasil menyamai kesuksesan lagu-lagu sebelumnya. Para kritikus musik juga membubuhkan nilai yang cukup baik pada single ini. So, sampai poin ini, One Direction boleh dibilang masih sangat berjaya.

One Direction tanpa Zayn Malik (Foto: Billboard)

Yang menarik, kalau kita melihat beberapa gosip yang muncul sebelum Zayn hengkang, sebenarnya Harry Styles-lah yang paling sering digosipkan akan meninggalkan One Direction. Alasannya pun macam-macam, mulai dari banyaknya tawaran di layar lebar, sampai rencana duet yang melibatkan nama-nama besar seperti Megan Traynor dan sebagainya.

Tapi, meski beberapa dari tawaran itu ternyata benar-benar ada, Harry lebih memilih untuk menyelesaikan dulu kewajibannya bersama One Direction. Perjuangan mereka menjual album Made in the A.M entah kenapa terlihat begitu heroik di tengah rilisnya album solo perdana Zayn Malik. Berbagai cercaan yang dilakukan Zayn terhadap One Direction bahkan tak begitu berpengaruh. Para fan justru menganggap Zayn sedang mencari keuntungan dibalik olok-olokannya tersebut.

Hmm, bukan berarti apa yang dilakukan Zayn salah sih. Pelantun Pillowtalk ini juga sukses di ranah musik. Ia bahkan sudah merambah ke bisnis fashion.

Zayn Malik (Foto: YouTube)

Singkat cerita, setelah promo album usai, Harry Styles, Louis Tomlinson, Niall Horan, dan Liam Payne sepakat untuk menidurkan One Direction. Satu-persatu dari mereka pun mulai bergerak ke ranah solo. Kecuali Liam Payne yang hingga saat ini masih sibuk mengurusi anak pertamanya.

Lantas bagaimana dengan Harry? Kalau kamu berpikir Harry akan langsung menggebrak dengan album solo-nya, maka kamu salah. Kekasih Kendall Jenner itu memilih untuk menjajal kemampuan aktingnya di proyek Dunkirk garapan sutradara Christoper Nolan. Film ini bukan soal kisah cinta-remaja yang diharapkan banyak fannya. Tapi sebuah potret memilukan dari sejarah PD II.

Harry nampaknya tak ingin terburu-buru dalam hal musik. Ia mempersilahkan rekan-rekannya untuk berlari terlebih dahulu. Ia seperti percaya kalau para penggemar yang mengenalnya sejak masih berburu piala di ajang X-Factor mau menunggu sedikit lebih lama.

Dunkirk (Foto: YouTube)

Dan benar saja, setelah Niall Horan dan Louis Tomlinson selesai dengan single solo mereka, Harry Styles akhirnya datang dengan tembakan besar.

Ia merilis single The Sign of the Times yang sukses mencuri perhatian. Bukan hanya dari kalangan penggemarnya saja, tapi juga para pendengar musik dari ranah lain.

Lewat lirik yang lebih dewasa, Harry mencoba menghadirkan nuansa pop-rock lawas dengan teknik vokal yang kuat. Gebrakan ini lantas dilanjut oleh single Ever Since New York yang referensi musiknya juga tak kalah unik.

So, apakah One Direction akan tidur lebih lama lagi? Kemungkinan besar iya. Tapi setidaknya kalian bisa menikmati mutiara-nya lewat sepak terjang sang popstar era ini, Harry Styles. Tunggu album perdananya pada 12 Mei 2017 mendatang.