Dulu jual, sekarang polisi larang masyarakat umum pakai baju ‘Turn Back Crime’

Sekarang kalau jalan-jalan diluar banyak banget deh masyarakat umum yang pakai baju biru dongker bertulisan ‘Turn Back Crime’. Lagi trending karena polisi kita pada ganteng dan cantik kali ya.

Tapi, ternyata sekarang pemakaian atribut ‘Turn Back Crime’ oleh masyarakat umum dilarang loh.

“Ya, memang sudah masuk di kita surat larangan penggunaan atribut khusus polisi atau interpol tersebut digunakan oleh masyarakat umum (sipil),” kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, dikutip dari Antara.

Menurut Sulistyaningsih, banyak orang ngaku jadi polisi dengan memakai baju ‘Turn Back Crime’ untuk menipu korban. Oleh karena itu, Kapolri Badrodin Haiti udah mengeluarkan surat larangan memakai atribut tersebut untuk masyarakat sipil. Yang masih ngeyel pengen pakai, siap-siap aja kena sanksi penjara tiga bulan.

Kasian juga ya masyarakat yang udah beli baju ini, apalagi yang resmi dari polisi langsung. Contohnya di Jakarta Police Expo bulan lalu. Antara waktu itu melaporkan bahwa polo shirt ‘Turn Back Crime’ adalah merchandise paling laris manis di event itu. Baju itu pun pernah dijual di Car Free Day Jakarta dan di Polda Metro Jaya.

Memang sih, katanya yang versi polisi ada tulisan “Polisi” dalam bahasa Indonesia, sedangkan versi sipil ada tulisan “Police” dalam bahasa Inggris. Tapi belum jelas apakah larangan dari Kapolri mencakup perbedaan versi ini.

Kalau gak, kayaknya bakal banyak yang minta refund nih.

UPDATE: Kepada Liputan 6, Kapolri Badrodin Haiti membantah telah melarang masyarakat sipil menggunakan atribut ‘Turn Back Crime’.