Dua bocah di Surabaya tenggelam di kolam renang,  pengawasnya sibuk main HP

Smartphone addiction itu nyata loh, dan ternyata banyak pihak yang bikin kampanye suapaya meningkatkan awareness untuk itu. Kejadian-kejadian di dalam video di atas mungkin lucu karena animasi, tapi sebenarnya hal-hal tersebut bisa terjadi di kehidupan nyata.

Contohnya, di Surabaya, dua nyawa bocah lewat gitu aja karena orang dewasa yang seharusnya mengawasi mereka malah sibuk sama smartphone.

Weekend kemarin Hotel Novotel, Surabaya, dikejutkan dengan kejadian meninggalnya Widitara Agustin (7) dan Ambeg Parama Anta (8) di kolam renang hotel.

Awalnya Widitara dan Ambeg berenang di kolam khusus anak ditemani kakaknya Ambeg, Yuli, yang betugas untuk mengawasi mereka. Tapi karena keasyikan main handphone, Yuli gak sadar kalau adik dan keponakannya (Widitara) gak sadarkan diri dan tubuhnya terapung di kolam renang sedalam 2 meter.

“Langsung saya angkat dan pinggirkan ke tepi kolam renang,” kata Yuli seperti dikutip Kompas.

Widitara dan Ambeg gak bisa diselamatkan dan meninggal di perjalanan ke rumah sakit.

Pihak keluarga gak melaporkan ke polisi soal insiden ini karena melihatnya sebagai kecelakaan. Tapi Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, AKP Agung Widoyoko, bilang polisi akan menyelidiki unsur kelalaian pihak hotel, khususnya soal pembatas antara kolam renang anak dan dewasa di hotel.

“Di lokasi sudah ada pembatasnya antara dua kolam, namun memang pembatasnya terbuat dari tali. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengawasan juga bagi mereka yang membawa anak-anak,” kata Agung.

Kami ngerti sih kalau sekarang tuh banyak banget yang bisa kita lakukan dengan smartphone kita, tapi masa iya sih gak bisa disimpan dulu untuk hal-hal yang jelas lebih penting?

Semoga kita benar-benar bisa belajar dari apa yang terjadi di Surabaya ini.