Pilkada Serentak 9 Desember: Kenali calon pasangan yang akan bersaing di Tangsel dan Depok

February 27, 2018
970 Views

Pada 9 Desember 2015, masyarakat di 224 kabupaten, 36 kota, dan 9 provinsi akan memilih kepala daerah mereka dalam momen bersejarah, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.

Gelombang pertama pilkada serentak tidak menyertakan ibukota Jakarta karena masa jabatan gubernur Jakarta baru berakhir pada 2017. Namun kota besar di area Jabodetabek yang akan memilih kepala daerah baru adalah Depok dan Tangerang Selatan.

Berikut kami sajikan informasi soal calon pasangan yang akan ‘bertarung’ di kota Tangerang Selatan dan Depok.


Tangerang Selatan

Tangerang Selatan adalah kota yang kontras. Satu bagian kita bisa lihat area pemukiman yang tertata rapi layaknya sebuah kota kecil seperti Bintaro, BSD, dan Alam Sutera, tapi di bagian yang lain justru penuh dengan pemukiman kumuh.

Petahana, Walikota Airin Rachmy Diany akan kembali mencalonkan diri walaupun publik terus menyoroti suami dan kakak iparnya, mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Airin akan berhadapan dengan politikus Ikhsan Modjo dan Arsid, yang keduanya mendapatkan dukungan dari gabungan partai.

Berikut calon pasangan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan sesuai dengan nomor urutnya:

1. Ikhsan Modjo dan Li Claudia Chandra
 

                                       Foto: Facebook

Ikhsan Modjo adalah ekonom dan juga politikus tingkat atas. Sekarang dia menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Demokrat, sekaligus menjadi juru bicara partai Demokrat.

Ikhsan berpasangan dengan Li Claudia Chandra (Alin) dari partai Gerindra, sebagai calon wakil walikota Tangsel. Jelas dukungan Gerindra yang memimpin Koalisi Merah Putih (KMP) akan jatuh ke calon pasangan ini.

Alin sebetulnya tidak terlalu dikenal di ranah politik Indonesia, namun dia dipilih untuk menggandeng Ikhsan karena kesuksesannya sebagai pengusaha dan kehidupan yang bebas dari skandal korupsi.

Warga juga bisa menebak bahwa ia dinominasi menjadi calon wakil walikota sebagai wanita yang tegas dan menawan demi meng-counter Airin, yang selama ini memang memegang image tersebut.

Namun, kedua pasangan ini bisa dibilang jarang tampil di media dan itu bisa menjadi sebab kegagalan kampanye mereka.

2. Arsid dan Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri
 

                                                     Foto: Facebook

Bila kesuksesan kampanye dinilai dari dukungan partai politik, maka pasangan ini sepertinya akan memberikan sedikit ancaman kepada petahana.

Arsid dan Elvier didukung tiga partai politik: Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan partai pemenang pemilu 2014 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Walau secara nasional menjadi partai pemenang, namun di Tangerang Selatan PDI-P berada di urutan kedua di bawah Partai Golongan Karya (Golkar) dengan peraihan 113,298 suara pada Pileg 2014. Pasangan Arsid dan Elvier sepertinya berharap suara pendukung PDI-P itu akan juga menjadi milik mereka.

Arsid adalah anggota PDI-P, walaupun tidak memegang jabatan penting dan tidak terkenal seperti pesaingnya di kursi Walikota Tangsel. Sedangkan Elvier, dari partai Hanura, adalah Direktur Rumah Sakit Bersalin Buah Hati di Ciputat. Sama dengan Alin, Elvier juga pemain baru dalam kancah politik.

Pasangan Arsid-Elvier ini cukup vokal di media dengan sindiran-sindiran halus ke lawannya, khususnya kubu Airin. Tapi sepertinya mereka tidak punya perencanaan politik yang matang. Apalagi Arsid baru-baru ini mengaku bila nantinya terpilih, visi dan misinya adalah meneruskan program yang dibuat Airin untuk Kota Tangsel.

3. Airin Rachmy Diany dan Benyamin Davnie
 

                                                Foto: Facebook

Modernisasi beberapa daerah di Tangerang Selatan, khususnya BSD dan Alam Sutera, terjadi setelah Airin dan Benyamin menjabat sebagai kepala daerah di tahun 2011.

Prestasi ini kemudian ternodai dengan skandal korupsi di lingkaran keluarga Airin. Bahkan kampanye Airin-Benyamin di pilkada serentak 2015 juga tidak luput dari skandal.

Kubu Airin-Benyamin dituduh memberikan dana hibah untuk berbagai organisasi di Tangsel guna meraih suara. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) bahkan menyebut gaya kampanye Airin mirip dengan kakak iparnya, Ratu Atut, saat berkampanye untuk posisi Gubernur Banten.

Tapi kita gak heran kalau nantinya Airin-Benyamin kembali menjabat di Tangsel. Soalnya mereka didukung 6 partai besar: Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan partai pemenang di Tangsel, Partai Golongan Karya (Golkar).

Komunitas-komunitas besar di Tangsel juga sudah mendeklarasikan dukungan terhadap dua calon ini. Salah satunya adalah Forum Betawi Rempug (FBR).


Depok

Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail, sudah tidak bisa lagi mencalonkan diri di pilkada serentak karena sudah menjabat selama dua periode. Tapi wakilnya, Idris Abdul Somad, akan maju untuk merebut kursi walikota dan bersaing dengan seorang anak muda yang tak bisa diremehkan, Dimas Oky Nugroho. Depok akan menjadi medan pertarungan antara politikus lawas dan muda.

Dua kandidat walikota ini harus mengedepankan penanganan isu begal yang selama ini sering terjadi di Depok. Selain itu, kemacetan yang kerap terjadi di daerah Margonda juga menjadi tantangan bagi para calon walikota.

Berikut adalah calon pasangan Walikota dan Wakil Walikota Depok berdasarkan nomor urut mereka:

1. Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi
 

                              Foto: Facebook

Sebelum masa kampanye, Dimas Oky Nugroho mungkin hanya dikenal oleh keluarga, teman, kerabat dan rekan aktifisnya. Tapi kini kiprah politik laki-laki berusia 37 tahun ini terpampang jelas. Dimas pernah aktif sebagai aktifis politik yang mendirikan kantor konsultan komunikasi politik sebelum akhirnya bergabung dalam staf ahli Presiden Joko Widodo.

Muda dan prestasi tentu bisa menjadi bekal, tapi para kritikus akan mengatakan Dimas tidak berpengalaman di politik praktis dan nantinya rawan menjadi ‘boneka’ para senior yang hanya akan menyetir kebijakan-kebijakan strategis (seperti pernah dengar ya kritik kayak gini?)

Tapi dukungan ke Dimas dan pasangannya, Babai Suhaimi tidak main-main. Enam partai, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, NasDem, dan juga PPP, siap mengerahkan suara massanya untuk Dimas-Babai.

Keenam partai ini mendapat suara yang cukup imbang di Depok pada pemilu 2014 lalu, tapi PDI-P yang berhasil unggul dengan 165,236 suara dari jumlah keseluruhan suara yang mencapai 820 ribu.

Tapi belum tentu suara PDI-P akan seluruhnya jatuh ke kubu Dimas-Babai. Banyak anggota PDI-P Depok mempertanyakan dan bahkan protes terhadap keputusan partai yang mencalonkan nama yang tak dikenal untuk bertarung di perebutan kursi walikota Depok.

2. Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna 

                                                       Foto: Facebook

Berbeda dengan Dimas, Idris Abdul Somad telah berpengalaman memimpin dengan menjabat wakil walikota Depok semenjak 2011.

Bersama Walikota Nur Mahmudi Ismail, Idris berhasil menggerakkan jajarannya dan mendapatkan penghargaan pada tahun ini sebagai kota terbersih se-Jawa Barat, dan menduduki peringkat empat smartest city berdasarkan penilaian Kompas.

Pada kampanye pilkada tahun ini, Idris patut untuk mengedepankan program-program pendidikan. Wajar, Depok adalah rumah dari kampus ternama Universitas Indonesia (UI), dan Idris pun aktif menjadi dosen di UI selain tiga kampus lainnya.

Pasangan Idris, Pradi Supriatna, adalah warga asli Depok. Walau hanya lulusan SMA, Pradi membuktikan dirinya bisa sukses sebagai pengusaha dan aktif di politik lokal. Tahun 2010 lalu Pradi juga mencalonkan diri menjadi wakil walikota, namun dikalahkan pasangan Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad.

Partai pendukung Idris-Pradi juga tidak kalah besar dari Dimas-Babai. Partai-partai populer di Depok seperti PKS, Gerindra, dan juga Demokrat, siap membawa Idris-Pradi ke kursi kepala daerah Depok.

Persaingan sepertinya akan sengit di Depok.


Jadi, bagi masyarakat Tangsel dan Depok, pastikan pada 9 Desember nanti kamu memilih calon pasangan yang sudah kamu kenali jejangnya terlebih dahulu.

Sedangkan bagi warga Jakarta, Bogor, dan Bekasi, ada baiknya mulai aktif mengikuti perkembangan calon pasangan kepala daerah yang akan bersaing di daerah kamu di tahun 2017.

Tahun berikutnya, 2018, giliran warga Tangerang yang akan mencoblos calon pemimpin yang baru.
 

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26224 views
Viral
0 shares26224 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7219 views
Viral
0 shares7219 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

“Ngapa lu loncat lontong!”