​Ahok batal keluarin Pergub soal peredaran daging anjing di Jakarta

Penyayang anjing mungkin akan kecewa dengan berita ini. Gubernur DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, memutuskan untuk tidak mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) soal peredaran daging anjing di Jakarta. Apalagi membuatnya ilegal.

“Setelah kita bahas secara hukum saya kira enggak perlu ada Peraturan Gubernur (Pergub),” kata Ahok seperti dikutip Metro TV (30/09).

Pemerintah DKI akan tetap menggunakan Pergub soal daging konsumsi yang sudah ada, ditambah razia untuk memeriksa kondisi daging anjing. Semua ini untuk mencegah terjadinya penyebaran rabies ke manusia dari daging anjing yang terjangkit.

Ini berarti, masih akan ada anjing-anjing yang mati untuk dikonsumsi.

Walaupun Ahok tidak makan daging anjing, tapi ia sadar kalau tidak bisa melarang orang untuk mengonsumsi anjing. Namun Ahok berharap warga Jakarta akan takut makan daging anjing yang berpotensi terjangkit penyakit karena dagingnya sendiri dan juga pengolahan yang tidak bagus.

Daging anjing seringkali menjadi menu utama di Lapo (kedai yang menjajakan masakan dan minuman khas Batak). Bagi pemilik Lapo, peraturan apapun yang menjaga kualitas daging yang mereka jual akan didukung.

“Saya sih setuju-setuju saja kalau rencana itu untuk kesehatan (daging). Tapi kami berharap, nantinya enggak kesulitan untuk mendapatkan daging anjing,” kata Intan pemilik salah satu Lapo di Cililitan, Jakarta Timur kepada Warta Kota (30/09).
 
Polemik daging anjing muncul setelah diberitakannya Jakarta sebagai daerah di Indonesia yang peredaran daging anjingnya tertinggi.

Beragam reaksi muncul, termasuk adanya petisi untuk menghentikan peredaran daging anjing di Jakarta. Kampanye ‘Dogs are not food’ yang digalakkan komunitas hewan Jakarta Animal Aid Network juga mengingatkan kepada masyarakat Jakarta bahwa anjing adalah sahabat yang menemani bahkan membantu manusia, bukan bagian dari rantai makanan manusia.