Ada masalah dengan pemerintah? Lapor aja ke laporpresiden.org!

Isu-isu yang dapat paling banyak keluhan di Laporpresiden.org di bulan Mei.

Sebelum jadi presiden, Joko Widodo terkenal dengan gerakan blusukannya di mana tahu-tahu ia datang tanpa kabar ke suatu tempat, ngobrol langsung dengan masyarakat, mendengarkan keluhan mereka dan kadang-kadang menyelesaikan masalah di tempat. Inilah yang membuat Jokowi terkenal dan mendapat simpati rakyat saat jadi Walikota Solo maupun Gubernur Jakarta.

Sejak jadi presiden, memang susah sih untuk kembali blusukan. Tugas-tugas sebagai presiden maupun kendala teknis-logistik seakan gak memungkinkannya blusukan lagi.

Dan kayaknya Jokowi mulai melirik pendekatan digital untuk membantunya mendengar langsung keluh kesah masyarakat.
Pada akhir pekan, ia mengajak masyarakat untuk mengunjungi website LaporPresiden.org via laman Facebooknya.

Situs ini memungkinkan penggunanya untuk menuliskan masalah atau isu yang ingin diperhatikan oleh presiden. Selain itu, users juga bisa nge-vote masalah/isu tersebut dan kasih komentar. Walau Jokowi baru mempromosikan situs ini, tapi ternyata sudah aktif sejak bulan Mei.

Seperti disebutkannya dalam posting Facebook, Jokowi bilang ia dapat laporan bulanan dari situs ini. Nantinya ini bakalan menjadi bahan untuknya memberi solusi dan juga membuat kebijakan.

Pengunjung kanal ini belum terlalu banyak sih, tapi beberapa isu yang sekarang banyak di vote antara lain: harga tiket pesawat mahal, jalur pejalan kaki yang gak memadai dan rasisme terhadap kaum Tionghoa.

Kita penasaran deh apakah ada sensor untuk jenis isu yang diajukan. Sepertinya enggak sih (atau mungkin belum?), karena di bulan Juni ada isu tentang KPK yang kontroversial untuk Jokowi. Walaupun yang nge-vote hanya sedikit. Jauh lebih sedikit dibanding sentra kaki lima di dekat sekolahan, yang rasanya sih, gak terlalu penting untuk dipikirkan presiden ya.

Kita berharap banget bakal betulan ada kebijakan yang dikeluarkan dengan pertimbangan dari situs ini.

Dan akan menyenangkan kalau bisa banyak komentar atau presiden bisa langsung menanggapi dalam komunikasi dua arah.