​Digusur, warga buat tenda pengungsian

Setelah rumah mereka diratakan dengan tanah, puluhan warga Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, mendirikan tenda sebagai tempat tinggal sementara. Tenda ukuran 10 x 5 meter persegi ini dibangun untuk perempuan dan anak-anak serta barang. Mayoritas warga lelaki tidur di depan ruko sekitar. Urusan MCK dilakukan di kali. Dapur umum didirikan dari kas warga.

Diperkirakan warga akan mengungsi di tenda untuk satu hingga dua bulan ke depan.

“Biar cepat selesai, pemerintah kasih solusi yang enak ya. Ganti rugi atau relokasi di tempat terdekat,” Haris Yanto, warga RT 04 Pinangsia menjelaskan harapan warga pada Kompas hari ini. 

Penggusuran 114 bangunan di lokasi ini dilakukan kemarin siang. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memang menegaskan akan menggusur hunian yang berdiri di sekitar wilayah hijau maupun bantaran kali.

“Ini soal asas manfaat dan mudaratnya berapa banyak. Kamu menempati jalan 2,8 km sungai enggak mau pindah, maunya enak tinggal dekat kota. Tetapi 10 juta orang ngalamin banjir, sekali banjir rugi berapa puluh triliun rupiah, nah mau bela yang mana,” ungkap Ahok.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat juga sudah memastikan relokasi warga ke rumah susun. Rusun Marunda, Bantar Gebang, Daan Mogot dan Komarudin siap menerima warga.

“Kita sudah koordinasi dengan Dinas Perumahan DKI. 59 pemilik bangunan sudah dipastikan dapat undian rumah susun,” Sekretaris Camat Tamansari, Joko, menjelaskan.

55 pemilik bangunan lain menyusul dan akan mengurus undian rumah susunnya hari ini di Dinas Perumahan.

Tapi yang dapat rusun ya hanya pemilik bangunan. Yang mengontrak atau kost tidak mendapat undian.

Semoga tinggal di tendanya gak jadi permanen ya. Pointless dong gusur rumah tapi warganya tetap hidup di sekitaran kali.