Viral anak SD keturunan Tionghoa dibully “mirip Ahok” dan ditusuk pena di sekolah bukan 100% hoax

November 1, 2017
1870 Views
JSZ dibully, dikatai “Ahok” di sekolah.

Baru-baru ini informasi soal seorang anak kelas 3 SD berinisial JSZ, yang bersekolah di SDN 16 Ciracas dibully karena isu SARA menyebar di media sosial dan aplikasi chat.

Dalam post Facebook viral milik akun Bearo Zalukhu yang mengaku pamannya, JSZ juga disebut sering diperlakukan buruk oleh teman-temannya akibat masalah “pribumi dan non-pribumi”. Ia sering dikatai “Ahok” , tangannya pernah sampai ditusuk pena, dan saat ini tak berani masuk sekolah. Post tersebut juga menyebut kalau pihak sekolah tak berbuat apapun.

Bersama dengan foto JSZ yang diunggahnya, akun Bearo Zalukhu menuliskan kalau radikalisme sudah menyebar dan meracuni anak-anak.

Tak lama info ini dinyatakan hoax.

“Informasi hoaks ternyata. Keterangan SDN 16 Ciracas tidak ada lagi karena sudah dilebur menjadi SDN 13 Ciracas dan tidak ada nama anak tersebut. Ini Kasudin juga datang ke sekolah ngecek, tidak ada,” kata Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati dikutip dari Kompas, pagi ini.

Tak berselang lama, diketahui kalau masalah ini bukan 100 persen hoax, melainkan datanya yang kurang akurat. Seperti ditulis seorang aktivis bernama Yuda yang ikut memediasi kasus tersebut dengan pihak sekolah, kepolisian serta dinas pendidikan, di Facebook miliknya hari ini.

Yuda menyebut kalau benar ada bullying namun paman JSZ salah menafsirkan omongan keponakannya, dan keburu menulisnya di media sosial sehingga berita yang berkembang tidak akurat.

Kasus sebenarnya terjadi di SDN 16 Pekayon, Jakarta Timur, bukan Ciracas. Seperti tersirat dalam post Facebook Yuda, unsur SARA dalam bullying belum bisa dipastikan.

“Ada mis komunikasi, sekolah tidak terlibat dalam pembullyan itu karena tak ada laporan dari orangtua, salah tafsirkan cerita oleh pamannya yang dituangkan dalam status Facebook,” kata Yuda dikutip dari Kumparan.

Menurut Achmad Budi Prayoga dari LBH Ansor yang turut aktif menggali dan mendampingi kasus ini, JZF juga bukan keturunan Tionghoa seperti yang diduga banyak orang sebelumnya.

Bullying murni masalah kenakalan anak-anak yang sayangnya diduga merupakan dampak dari panasnya suasana Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

“Sebastian mengalami bullying sejak kelas 1 SD. Bullying sering dipanggil Ahok Ahok Ahok karena secara fisik mirip orang Cina, padahal keluarga Bastian berasal dari Nias bukan orang Tionghoa harusnya bullying dalam bentuk apapun terhadap suku apapun kan tidak diperbolehkan,” kata dia dikutip dari BBC.

Kepolisian juga mengatakan serupa.

“Teman-temannya memang sering mem-bully dan mengejek mirip Ahok. Memang benar sempat ada insiden tangan siswa itu terluka akibat ditusuk pulpen temannya, tetapi tidak parah dan sudah sembuh, kenakalan anak-anak,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy Kurniawan, dikutip dari Detik.

“Jatanras sudah di lokasi, koordinasi dengan Polsek Pasar Rebo, pihak sekolah, orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. Saya sendiri koordinasi dengan yayasan Katolik, yang bersedia menampung siswa SD itu baik sekolah maupun tempat tinggal karena kebetulan dari keluarga kurang mampu.”

“Sementara pihak sekolah akan melakukan pengawasan ke murid-muridnya. Apabila memang dari siswa tersebut tetap merasa tidak nyaman, saya upayakan bisa sekolah di tempat yayasan Katolik.”

Diluar benar tidaknya masalah JSZ berkaitan dengan SARA, di kesempatan lain intoleransi atau setidaknya paham kekerasan memang seolah sudah meracuni anak-anak kita, seperti terlihat dalam video anak-anak teriak “bunuh Ahok” beberapa waktu lalu dalam sebuah pawai menyambut Ramadhan di Jakarta.

Bullying apalagi persekusi terhadap anak-anak atau siapapun tak sepantasnya terjadi. Yuk sebagai orang dewasa memberi contoh yang baik.

Catatan: Artikel telah diedit dan ditambahkan dengan informasi bahwa menurut keterangan aktivis LBH Ansor, JSZ bukanlah keturunan Tionghoa melainkan suku Nias (paragraf 10-12).

Baca juga:


Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26195 views
Viral
0 shares26195 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7197 views
Viral
0 shares7197 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

“Ngapa lu loncat lontong!”