Dwi Hartanto gak salah, kita aja yang gampang baper (OPINI)

Nama Dwi Hartanto viral dan jadi headline dimana-mana belakangan ini. Prestasinya mengharumkan nama bangsa dan bikin semua ikutan bangga. Dia bahkan sampai sempat disebut-sebut sebagai “The next Habibie.”

Sayangnya belakangan ketahuan kalau semua itu bohong. Entah apa yang ada di pikirannya sampai mengarang segala prestasi. Dari mengembangkan pesawat tempur EuroTyphoon generasi ke-6, sampai assistant professor di Delft University of Technology (TU Delft), Belanda.

Entah kenapa dia sampai tega membohongi dirinya sendiri. Ya, dirinya sendiri. Mungkin saking pengennya menginspirasi.

Karena negeri ini sebenarnya gak rugi apa-apa tanpa dia bikin pesawat tempur. Mayoritas rakyat beli beras saja masih susah, boro-boro mikirin aeronotika. Dan kami yakin masih banyak anak Indonesia jenius lainnya yang mungkin akan menjadi “The next Habibie” sebenarnya.

Anyway, Dwi Hartanto lagi dihujat habis. Penghargaannya dari KBRI Den Haag juga dicabut. Tapi bukankah kita, media, masyarakat, netizen, yang “menciptakan” dia?

Berbekal informasi dan klaim sepihak darinya lalu gampang merasa baper dan “wow” tanpa berhati-hati cek ricek? Yang lalu media memberitakannya dengan manis sebagai anak bangsa yang sukses di luar negeri. Lagipula kayaknya gak penting-penting amat mendapat pengakuan luar negeri kalau orang kita jago sains.

Serius, emang kita harus bangga banget ada “satu-satunya orang non-Eropa yang masuk ke ring satu teknologi Badan Antariksa Eropa” yang ternyata bohong? Seakan orang Asia atau Indonesia kebanyakan bodoh-bodoh. FYI, bangsa ini sejak dahulu kala memang penuh dengan orang-orang pintar. Ingat Habibie? Ingat Pramoedya Ananta Toer? Kalau Soekarno?

Jangan marah sama Dwi Hartanto. Dia gak salah, kita aja yang nasionalismenya kadang membabi buta dan gampang baper, cepat percaya apa yang kita ingin percaya.

Baca juga:

Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.