Kepala BNN Budi Waseso ingin membangun penjara yang dikelilingi buaya ganas untuk para pengedar narkotika

Satu lagi terobosan ‘unik’ dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso (BuWas), dalam memberantas pengedaran narkotika di Indonesa: pulau penjara dikelilingi buaya.

Setelah sebelumnya BuWas menyatakan ingin menerapkan hukuman paksa menelan narkotika bagi para penyelundup dan penjualnya, kini ia bermimpi membangun penjara di sebuah pulau yang dikelilingi buaya ganas untuk menjadi tempat tinggal para pengedar narkoba.

Sepertinya dia serius loh. BuWas kemarin ke Medan untuk mengunjungi peternakan buaya dan mencari buaya paling ganas yang nantinya akan disimpan di penjara impiannya.

“Saya juga akan ke Papua dan Sulawesi untuk melihat buaya-buaya mana yang lebih ganas,” kata Budi Waseso seperti yang dikutip Tempo pada Minggu (08/11) kemarin

Kita sih ngebayangin BuWas tertawa puas layaknya sipir ganas di film-film soal penjara yang gak bisa dijebol narapidananya. Kebayang gak sih, selain buaya ganas yang siap melahap, pulau itu juga nantinya ditemboki laser yang bisa menembus kulit dan menghanguskan organ.

Tapi di luar dari imajinasi liar kita, penjara yang ingin dibangun BuWas ini memang menerapkan konsep penjara dengan buaya sebagai sipir penjaranya.

“Sebanyak-banyaknya akan ditaruh di sana buaya yang lapar-lapar, yang nyamuk pun ditangkap sama mereka. Buaya kan enggak bisa disogok, enggak bisa diajak kerja sama untuk kabur,” tambah Budi Waseso.

Meskipun para narapidana di pulau penjara itu akan dikirimkan makanan, tapi Budi tetap akan memaksa para pengadar untuk memakan semua barang haram yang dijualnya. “Biar dia overdosis dan mati sendiri,” ujarnya.

Apakah penjara impian Budi akan terwujud?

Untungnya, BNN gak punya wewenang untuk membangun penjara seenak mereka. Tapi proposal penjara buaya ini sudah diserahkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Sekarang apakah Kemenkumham mempunyai imajinasi seliar BuWas?