Kabut asap dan manusia terus menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup orangutan

Ibu orangutan yang terus berusaha melindungi bayinya dari ancaman kabut asap dan manusia. Foto: IAR

Pembakaran hutan di Kalimantan berdampak begitu besar bukan hanya pada manusia, tapi juga para satwa seperti orangutan. Hampir setiap hari pemandangan seperti foto di atas ditemukan para relawan International Animal Rescue (IAR) di berbagai daerah di Kalimantan Barat.

IAR menceritakan dalam postingan Faceboooknya bahwa foto di atas adalah detik-detik di mana sang ibu orangutan dan bayinya berhasil mereka selamatkan dari amukan warga yang takut akan kehadiran orangutan di kampung mereka.

  
Ibu orangutan terpaksa membawa bayinya keluar dari hutan karena bahaya kabut asap yang mengancam nyawa mereka.

Perjuangan ibu dan anak orangutan ini belum berakhir saat mereka akhirnya berhasil keluar dari kepungan racun asap di hutan dan berujung di sebuah desa di Ketapang, Kalimantan Barat.

Warga yang ketakutan mencoba mengusir ibu orangutan dengan melempar segala jenis barang kepadanya. Sang ibu pun histeris ketakutan sambil terus melindungi bayinya dalam dekapan.

Beruntung, tim IAR segera datang untuk menyelamatkan dan mengevakuasi ibu orangutan dan bayinya.

Para relawan juga menjelaskan kepada warga tentang kondisi hutan yang tidak lagi aman bagi kelangsungan hidup orangutan. Kebakaran bahkan terjadi di dekat area konservasi.

Kabut asap bukan satu-satunya ancaman bagi para orangutan. Programme Director IAR Indonesia, Karmele Llano Sanchez, menuliskan dalam website IAR bahwa orangutan dan hewan-hewan lainnya dibiarkan terbakar hidup-hidup di hutan.

Kalaupun hewan-hewan ini bisa menyelamatkan nyawa, tapi tetap saja mereka harus mati kelaparan karena sumber makanan mereka hangus terbakar.

Dengan kondisi seperti ini, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, orangutan akan punah di Indonesia.