Presiden Jokowi akan mendorong agar WNI bisa kewarganegaraan ganda

Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam makan malam di Washington DC. Foto: Reuters

Saat ini, gak memungkinkan untuk WNI punya kewarganegaraan lain secara bersamaan. Tapi peluang untuk perubahan itu sepertinya akan bisa terjadi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dalam kunjungan singkatnya ke Amerika Serikat, Jokowi sempat berdialog dengan bagian dari diaspora Indonesia di Washington DC, Minggu waktu setempat.

Salah satu peserta acara, seorang wanita bernama Hanni yang tinggal di Philadelphia, bercerita kalau dirinya menikah dengan petani Amerika dan punya anak-anak yang merupakan warga negara Amerika Serikat.

“Anak saya orang AS lahir di AS, saya takut anak saya ketika pulang ke Indonesia tidak bisa jadi orang Indonesia lagi. Saya mau anak saya bisa dapat dwikewarganegaraan,” ungkap Hanni, seperti dikutip dari Tempo.
Hanni mengaku selalu memonitor persoalan kewarganegaraan ganda yang kini sedang dibahas oleh DPR, dan berharap segera diwujudkan.

“Biar dijawab Bu Menteri Luar Negeri karena ke mana pun kita ditanyakan itu,” jawab Jokowi.
“Saya akan dorong agar itu cepat diselesaikan.”

Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi menyusul memberikan pernyataan kalau pemerintah mendiskusikan hal ini dan membuat langkah maju di bulan Agustus lalu saat pertemuan diaspora di Jakarta. Populasi diaspora Indonesia yang merantau ke seluruh dunia memang punya potensi besar untuk mendukung kemajuan nasional negara.

“Kita kaji dan saya sudah sampaikan juga ke Menkumham. Kalau presiden mengatakan begitu, arahnya sudah jelas mau ke mana,” tuntas Retno.

Kalau punya anak (apalagi dengan orang asing dari negara maju) dan disuruh pilih kewarganegaraan, seringnya mereka pilih jadi WNA. Kalau gak mesti pilih, siapa tahu makin cinta tanah air dan bisa ikut memajukan Indonesia.