Ubud Writers and Readers Festival batalkan pembahasan tentang PKI

March 17, 2017
873 Views

Pemerintah Indonesia mengancam bakal membatalkan festival internasional favorit penulis, Ubud Writers and Readers Festival terkait dengan adanya diskusi tentang pembantaian berdarah melibatkan PKI tahun 1965.

Sensor politis ini membatalkan tiga diskusi panel tentang pembantaian, screening filmnya Joshua Oppenheimer, ā€˜The Look of Silenceā€™, serta pameran seni yang mengawali penerbitan buku ā€˜The Act of Livingā€™, hanya beberapa hari sebelum festival dimulai.

Ketua panitia UWRF, Janet DeNeefe, mengaku sangat kecewa dengan sensor nan mendadak (dan mengagetkan), tapi dengan peringatan yang diterimanya dari pihak pemerintah daerah, polisi lokal hingga TNI, mereka terpaksa gak membahas tentang huru-hara 1965 di ajang ini.

“Mengecewakan, dan beberapa berpendapat kalau ini sangat pengecut, pemerintah menolak adanya diskusi tentang tragedi nasional semacam ini,” ungkapnya, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald.

Peristiwa 1965 sebetulnya (dan seharusnya) sudah gak jadi momok juga sih bagi pemerintah. Toh Orde Baru sudah berakhir belasan tahun lalu. Film ā€˜The Act of Killingā€™ besutan Joshua Oppenheimer juga cukup sering ditampilkan dalam diskusi.

Salah satu penulis yang juga menjadi panelis dalam diskusi yang dibatalkan, Putu Oka Sukanta, sempat mencicipi penjara tanpa diadili saat dituduh terlibat dengan komunis di tahun 1966, mengingatkan pentingnya kebebasan berekspresi dan mengetahui apa yang sebetulnya terjadi di balik propaganda saat Soeharto masih berkuasa.

“Pemerintah bahkan berjanji akan menginvestigasi apa yang terjadi di masa lalu. Dampak dari tragedi 1965 masif, menyentuh semua segmen dalam masyarakat. Negeri ini harus dibebaskan dari semua beban masa lalunya jika ingin melangkah ke masa depan,” ia menyatakan.

Mungkin pemerintah kurang nyaman membayangkan orang-orang dari seluruh dunia berkumpul dan bicara tentang masa lalu Indonesia yang kelam. Bagaimanapun isu tentang komunis dan PKI masihlah sesuatu yang sensitif di jiwa bangsa Indonesia.

Well, apapun alasan pemerintah, jelas ini akan mengundang terjadinya dialog yang justru bisa lebih besar dari sekedar diskusi panel. Apalagi, UWRF adalah event internasional yang diikuti oleh penulis.

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26502 views
Viral
0 shares26502 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7314 views
Viral
0 shares7314 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

ā€œNgapa lu loncat lontong!ā€