Setelah ojek dan taksi, kini bisa book bajaj pakai aplikasi, tapi… tetap mesti nego harga

Betulan. Bajaj yang jadi kendaraan khas Jakarta sekarang juga bisa diakses melalui aplikasi di gadget, lho. Siapa tahu ingin bawa barang banyak dan gak bisa dibawa pakai ojek, sambil menikmati pengalaman yang Jakarta-banget: panas-panas naik bajaj yang (agak) berisik lengkap dengan manuver mantap sang sopir…

Mulai minggu depan, app buat Bajaj akan diluncurkan secara resmi. Sekarang sudah masa uji coba sih. Hanya saja, untuk soal pembayaran, kita masih harus tawar-tawaran sendiri karena belum ada hitungan per km seperti layaknya aplikasi lain. Jadi hanya untuk panggil Bajaj saja. Kan kadang susah ya cari kalau lagi butuh.

“Sebanyak 800 Bajaj sudah gunakan aplikasi ini. Minggu depan akan diresmikan. Kami belum pastikan tanggalnya. Nantinya, seluruh Bajaj yang beroperasi di Jakarta, 17.000 Bajaj, akan menggunakan aplikasi ini,” Ketua DPP Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menjelaskan pada Warta Kota. Pengarahan dan pelatihan teknologi baru terus dilakukan supaya sopir Bajaj gak lagi gaptek dengan model pemesanan masa kini.

Gubernur DKI Jakarta juga menyambut baik niat Organda yang ikutan trend. “Keren itu, bagus kalau ada bajaj online. Tapi, motor dan Bajaj tidak bisa lewat jalan protokol,” komentar Basuki Tjahaja Purnama.

Good idea sih. Gimanapun bakal banyak orang yang butuh Bajaj di Jakarta, baik untuk usaha (bawa karung isi belanjaan dari Tanah Abang buat online shop misalnya) maupun jalan-jalan ala abang none Jakarta bagi para turis. Tapi buat aplikasinya jangan setengah-setengah dong. Nanti Bajaj sudah datang lalu harga gak cocok, kan rugi dua-duanya.

Jangan cuma ingin ikut trend tapi gak menyeluruh ya, Organda. Semoga nanti betulan ada hitungan per km supaya terasa adil dan terbuka, baik untuk sopir maupun penumpangnya.