#BoikotStarbucks sempat merebak, haruskah semua produk asing di Indonesia kita boikot karena mereka pro LGBT?

Bukan cuma Starbucks lho perusahaan di dunia ini yang terang-terangan menolak untuk anti LGBT. Mau memboikot semuanya?

February 27, 2018
1571 Views
Salah satu gerai Starbucks di Indonesia. (Foto: starbucks.co.id)

Baru-baru ini, tagar #BoikotStarbucks sempat merebak di Twitter.

Seruan itu muncul setelah Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas baru saja mengetahui bahwa CEO Starbucks pada 2013 lalu, Howard Schultz menyuruh pemegang saham Starbucks yang komplain soal kebijakan pro LGBT waralaba tersebut untuk menanam saham di perusahaan lain.

Starbucks memang mencitrakan dirinya sebagai perusahaan yang pro persamaan hak LGBT. Dan bukan hanya mendukung kaum LGBT saja sebenarnya, mereka juga terlihat anti diskriminasi terhadap kaum apapun.

Januari lalu, Howard Schultz juga sempat mengkritik kebijakan diskriminatif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang melarang warga dari sejumlah negara Muslim untuk masuk ke negaranya.

Jadi tepat tidak sih memboikot sesuatu atau seseorang karena kita tidak sependapat dengan satu pandangannya?

Dan, bukan cuma Starbucks lho perusahaan di dunia ini yang terang-terangan menolak untuk anti LGBT. Sederet perusahaan internasional lainnya juga, seperti Johnson & Johnson, Procter & Gamble (P&G), GAP, Levi’s, Apple, Microsoft, Google, Facebook, dan masih banyak lagi.

Mau memboikot mereka semua dan mengucilkan diri dari dunia?

Baca juga: artikel-artikel Batok soal LGBT lainnya.

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26191 views
Viral
0 shares26191 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7195 views
Viral
0 shares7195 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

“Ngapa lu loncat lontong!”