“Seolah kita hanya bisa duduk diam, menyaksikan keblunderan yang dilakukan politisi dan pemuka agama. Mereka mudah berbicara sambil membual dan masyarakat meyakini delusi-delusi tersebut sebagai pemecah persoalan. Lambat laun membenarkan aksi-aksi mereka dan lupa mempertanyakan untuk apa patuh terhadap mereka,” ungkap Garna Raditya, vokalis dan gitaris AK//47.
Berhati-hatilah karena pasca musik petir mereka memporak-porandakan pesisir barat Amerika lewat US tour-nya, kini AK//47 bersiap memberondongkan pelurunya kembali.
Kilas balik sedikit, album terakhir AK//47 'Verba Volant, Scripta Manent' yang meluncur 2016 lalu mendapat pujian kritikus sebagai salah satu album terbaik di Indonesia.
Daripada masih berkutat dengan kenorakan yang memalukan diri sendiri dan bangsa ini dengan berbangga setengah mati saat dilihat bule, mending kita bahas soal unit grindcore asal Semarang, AK//47 yang lagi tur di Amerika, dan Suaka, band heavy metal asal New York yang dua personelnya berasal dari Indonesia. Mereka rajin dan santai saja manggung di luar negeri.
Unit grindcore asal Semarang, AK//47 kembali menyerbu skena. Meski jarang terdengar di dalam negeri, Garna Raditya yang telah tinggal di Amerika Serikat selama dua tahun terakhir dan para kamerad nya tak pernah kehabisan amunisi.
AK//47 kembali kawan-kawan!
"Semua orang memiliki bagian dalam hidupnya yang serupa dengan saya. Hanya kebetulan saja saya berada di AS yang dimana segala apa yang dipertontonkan tampak menyenangkan. Padahal jauh lebih menantang," kata Garna Raditya 'AK//47'.
Jadi buat yang lagi di tiga kota tersebut, siap-siap minum congyang, eh maksud kami headbang bareng AK//47.
Dari disko di Bandung, sampai moshing di Surabaya. Akhir pekan jangan bingung, cek nih daftar acara!