Membahas AK//47: Tur Amerika, album baru, lintas personel juga negara

April 26, 2018
1983 Views
AK//47 saat manggung di Semarang. (Foto: Rifqi Fadhlurrahman)

Unit grindcore asal Semarang, AK//47 kembali menyerbu skena. Meski jarang terdengar di dalam negeri, Garna Raditya yang telah tinggal di Amerika Serikat (AS) selama dua tahun terakhir dan para kamerad nya tak pernah kehabisan amunisi.

Logo AK//47

Kabar terbaru, pemilik album ‘Verba Volant Scripta Manent’ (2016) yang mendapat pujian kritikus, sedang menyiapkan album anyarnya ‘Loncati Pagar Berduri’ yang akan segera dirilis oleh Lawless Jakarta Records dan Disaster Records. ‘Loncati Pagar Berduri’ sudah masuk tahap mixing dan mastering saat Garna pulang kampung ke kota asalnya sambil tur tiga kota belum lama.

Garna Raditya bersama AK//47 manggung di Solo. (Foto: Rifqi Fadhlurrahman)

Menyambut album baru, mereka akan segera menghancurkan Amerika pertama kalinya dengan tur di 22 tempat di wilayah pesisir barat. Tapi ada yang berbeda, AK//47 akan muncul dengan Damian Talmadge (bass) dan Mark Miller (drum) sebagai formasi pendampingnya di sana.

Novelino Adam (bass) dan Yogi Ario (drum) sebagai personel di Indonesia pun mendukung konsep lintas personel dan negara sebagai strategi agar AK//47 tetap merajalela.

“Kami menyadari urusan imigrasi menjadi kendala utama untuk personel di Indonesia dan tentu saja biaya penerbangan yang tak terjangkau. Formasi tersebut akan mengawal selama AK//47 berada di AS,” kata Garna Raditya (vokal, gitar) dikutip dari blog bandnya, AK47grind.

Selama tur, AK//47 juga akan berbagi panggung dengan band Garna Raditya lainnya di sana, Violent Opposition (VO), asal Oakland, California.

“Kalau VO cenderung ke powerviolence, sedangkan AK//47 dengan “Grindkor Petir” nya,” kata Garna Raditya kepada Batok.co bercerita soal band itu belum lama.

Kembali ke AK//47, sepertinya karya baru mereka akan lebih atau setidaknya sama berbahaya dengan ‘Verba Volant Scripta Manent.’ Bagaimana tidak, album berisi 13 lagu ini dipastikan mengusung topik-topik tajam.

Pengalaman Garna Raditya hidup sebagai imigran di negeri Paman Sam yang dipimpin sosok presiden kontroversial mempengaruhinya secara psikologis sekaligus membuahkan pemikiran kritis.

Memang, entah berhubungan atau tidak, Garna Raditya pernah menyebut kalau tak selalu semua sama seperti penampakannya di media.

“Semua orang memiliki bagian dalam hidupnya yang serupa dengan saya. Hanya kebetulan saja saya berada di AS yang dimana segala apa yang dipertontonkan tampak menyenangkan. Padahal jauh lebih menantang,” kata dia saat Batok.co mewawancarainya.

Berbagai kejadian di Tanah Air juga turut menginspirasi, dari homofobia yang berdampak ke penangkapan kaum LGBT, hingga isu SARA yang nampak dihembuskan demi kepentingan politik semata.

Jadi bersiap saja untuk track-track gila dan progresif macam ‘Bebas Berkelamin’, ‘Menggugat Manusia!’, ‘Lempar Petasan ke Podium’, ‘Ayat untuk Menyayat’, ‘Kepada Bunga Yang Masih Tumbuh di Beton’, dan ‘Botol, Bensin dan Mawar Untukmu.’

Sembari menunggu, pompa adrenalin dan akal sehatmu supaya tidak tercemar kebodohan masal dengan menyimak kembali ‘Verba Volant Scripta Manent’:

Baca juga:


Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.

 

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26099 views
Viral
0 shares26099 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7141 views
Viral
0 shares7141 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

“Ngapa lu loncat lontong!”