Menyimak persimpangan karya di tubuh Payung Teduh

Payung Teduh dan Pusakata, dua arah berbeda dari asal yang sama.

March 27, 2018
1150 Views
Payung Teduh (Foto: Instagram/payungteduhofficial)

Terakhir kali kami melihat mantan vokalis Payung Teduh, Is adalah ketika dia manggung di pagelaran Java Jazz 2018.

Mengusung nama Pusakata, Ia nampak nyaman bersenandung di depan para penonton.

Tak cuma itu, Is alias Pusakata juga sudah punya sebuah single baru berjudul ‘Kehabisan Kata’. Lagu tersebut seakan merujuk keputusannya menggunakan format baru.

Sementara itu Payung Teduh yang kini tersisa dua orang, Ivan dan Cito juga memilih untuk tidak bubar.

Dengan dibantu oleh teman-teman yang sepemikiran, mereka jalan terus.

Keseriusanan ini pun menghasilkan sebuah lagu baru berjudul ‘Lagu Duka’ yang musiknya mengingatkan kita akan masa-masa awal band ini.

Bagi keduanya, Payung Teduh adalah rumah yang ingin terus mereka huni.

“Ini udah bukan tentang besar nggak besar, tapi tentang rumah, lu kan gak perduli sebesar apapun, sekecil apapun, home sweet home,” ucap Cito dalam sebuah wawancaranya bersama Daily Gigs.

Pada akhirnya, apapun permasalahan yang ada di antara kuartet Payung Teduh, mereka masih terus berkarya.

Payung Teduh dan Pusakata adalah dua arah berbeda dari asal yang sama. Ada pertemuan, ada perpisahan. Nikmati saja.

Seperti sepenggal lirik lagu Payung Teduh: Mengapa takut pada lara, sementara semua rasa bisa kita cipta?


Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26149 views
Viral
0 shares26149 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7171 views
Viral
0 shares7171 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

“Ngapa lu loncat lontong!”