Ambience rockstar Pasha ‘Ungu’ dari anak band hingga Wakil Wali Kota (Opini)

Sigit Purnomo atau yang populer dipanggil Pasha dari band ‘Ungu’ tuh keren lho. Saya pertama kali ngelihat dia di videoklip ‘Karena Dia Kamu’ sekitar tahun 2005. Ngeband di tengah mobil bak terbuka gitu. Rock n’ roll banget lah meski belakangan jadi ngepop.

Ungu perlahan mulai ngejelma jadi salah satu band besar di Indonesia. Apalagi saat lagu ‘Demi Waktu’ populer. Bohong rasanya kalau nggak ikutan jadi cliquers kala itu.

Tahun-tahun berlalu, Ungu makin memiliki massa-nya sendiri. Sampai akhirnya Pasha resmi dilantik jadi Wakil Wali Kota Palu pada 17 Februari 2016 lalu, mendampingi Hidayat.

Wah bangga banget, jarang-jarang rockstar idola jadi wakil rakyat.

But anyways, begitu menjabat, banyak sekali pemberitaan bernada miring tentang dirinya. Mulai dari aksi marah-marahnya saat apel, diprotes karena pakai busana nyetrik dan lencana yang gak ada kaitannya sama jabatan, sampai yang paling baru adalah model rambut bun saat ia tampil dalam acara Tompi & Glenn di Narasi.tv.

“Sisi etika saja, ada aturan berpakaian rapi, tatacara berpakaian dinas. Secara normatif tidak melanggar UU, hanya melanggar etika tata cara berpakaian,” kata Direktur Fasilitas Kepala Daerah, DPD dan Hubungan antar lembaga (FKDH) Kemendagri, Akmal Malik seperti dikutip dari Detik.

“Kita akan tegur, ingatkan dulu, karena itu sifatnya administratif.”

Hum, saya jadi mikir, ada apa sebenarnya dengan Pasha. Sebegitu kuatkah naluri rockstarnya sampai masih kebawa ke bidangnya saat ini. Keren sih, tapi kayaknya kurang pas aja.

Semisal Pasha baca tulisan ini, percaya deh Bang, tanpa dandan “aneh-aneh” orang tuh udah tahu kalau kamu keren. Jadi mending kalem aja dandannya, biar publik lebih fokus lihat hasil kerja, bukan penampilannya.

Pasti kita bakal lebih bangga. Istilahnya, ‘keren waktu ngeband, keren juga pas ngurusin rakyat.’ Tetep semangat, Bang!

Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.