Ngapain sih ajak orang boikot ini-itu seperti Traveloka, emangnya ngefek? (OPINI)

Ajakan boikot ini-itu di media sosial udah sering banget kita dengar. Dari ngajak ngeboikot Sari Roti karena dianggap anti demo 212, sampai Starbucks karena mereka pro LGBT.

Tapi pertanyaannya, emang ngaruh? Sari Roti masih rame (dan semakin laku) berjejer di minimarket, Starbucks juga makin banyak aja kedainya.

Yang terbaru, ada ajakan di dunia maya supaya uninstall app travel booking Traveloka dari HP.

Mungkin kamu ketinggalan berita atau udah muak baca negatifitas di feed media sosial, kami rangkumin sedikit.

Baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diundang ke acara 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius di Jakarta. Saat dia pidato, pianis Ananda Sukarlan walk-out karena menganggap sosok Anies gak pantas diundang gara-gara kontroversi pidato “pribumi” nya. Dia lalu menyampaikannya saat dapat giliran pidato.

Insiden ini kemudian viral. Dengan berbagai alasannya, ada yang salut dan mendukung, ada juga yang menyayangkan. Terserah aja, semua boleh berpendapat.

Balik ke masalah boikot-memboikot, ada informasi beredar salah satu pendiri sekaligus CTO Traveloka, Derianto Kusuma menyalami dan menyelamati Ananda setelah aksi walk out dan pidato Anies.

Derianto dan Ananda memang undangan sekaligus alumni yang mendapat penghargaan malam itu. Tapi you know what? Derianto gak hadir malam itu, jadi infonya hoax belaka.

Tapi entah siapa yang mulai, ajakan uninstall Traveloka terlanjur… malu.

Mau boikot apalagi habis ini?

Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.